Sabtu, 07 Februari 2015

MODEL CTL



                     CTL (Contextual Teaching Learning) disebut pendekatan kontekstual karena konsep belajar ini dapat  membantu guru dalam mengaitkan a materi yang diajarkannya dengan situasi dunia  yang nyata dengan  siswa dan dapat  mendorong siswa membuat pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.
                    Menurut teori pembelajran kontekstual,adalah  pembelajaran yang terjadi  ketika siswa (peserta didik) sedang memproses informasi atau pengetahuan baru  sehingga dapat terserap kedalam benak mereka dan merekapun akan mampu menghubungkannya dengan kehidupan nyata yang ada di sekitarnya. Pendekatan ini mengasumsikan  pikiran siswa secara alami akan mencari makna dari hubungan individu dengan lingkungan sekitarnya.
                   Berdasarkan pemahaman di atas, dengan menggunakan model pembelajaran kontekstualteaching learning  kegiatan pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas, tapi bisa dimana saja.disesuaikan dengan keadaan/kebutuhan. CTL Mengharuskan juga  pendidik untuk cerdas memilih dan  mendesain lingkungan belajar yang berhubungan dengan kehidupan nyata peserta didik, baik itu konteks pribadinya, ekonominya, kesehatan, sosial,dan budaya. sehingga siswa memiliki pengetahuan/ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk menjadikan siswa aktif dalam pemahamannya.
               Dengan menerapkan CTL  pendidik telah mengikuti tiga prinsip ilmiah secara modern yang menunjang dan mengatur segala sesuatu di alam semesta, yaitu: 1) Prinsip kesaling-bergantungan, 2) Prinsip Diferensiasi, dan 3) Prinsip Pengaturan Diri.
·         Menurut (Sumber: U.S. Department of Education. Contextual Teaching and Learning. 2000. Online,) CTL is a conception of teaching and learning that helps teachers relate subject matter content to real world situations.)  yang berarti CTL adalah konsep belajar mengajar yang membantu guru dalam menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi dunia yang nyata .
·         Menurut (Berns and Erickson (2001) Green State University, 2001.) defined the concept as an innovative instructional process that helps students connect the content they are learning to the life contexts in which that contentcouldbe used.
·         Berarti dapat   didefinisikan  CTL  yaitu suatu konsep  sebagai  proses pembelajaran inovatif yang membantu siswa dalam menghubungkan pemilihan bahan ajar (konten)yang mereka pelajari dengan konteks kehidupan di mana pemilihan  bahan ajar( konten) dapat dipakai .                                 
·           menurut (Sumber: Berns, R., and Erickson,) P. An Interactive Webbased Model for the Professional Development of Teachers in Contextual Teaching                                                             the contextual approach recognizes that learning is a complex and multifaceted process that goes far beyond drill-oriented, stimulus-and-response methodologiesî
                 Yang berarti model CTL adalah Sebuah Model Interaktif untuk Pengembangan    Profesional Guru    di       Contextual Teaching pendekatan kontekstual mengakui bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks dan beragam yang jauh melampaui drill-oriented, stimulus-respon dan-methodologiesî
                 CTL adalah  proses pembelajaran inovatif yang membantu siswa untuk dapat       menghubungkan isi     yang mereka pelajari dengan konteks kehidupan,berarti konsepsi ini dapat juga membantu guru dalam menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Di mana isi  yang dapat digunakan dalam pembelajaran dan pendekatan kontekstual mengakui bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks dan beragam yang jauh melampaui drill - oriented, stimulus - respon dan - methodologies
                 CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH TO TEACHING WRITING.
               Penelitian tentang pengimplementasian pendekatan contextual teaching and learning terhadap pembelajaran menulis bahasa Indonesia untuk siswa kelas 2  Sekolah Dasar Negeri Pamatutan Kecamatan Bojonggenteng Kab.Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi yang digunakan dalam Contextual Teaching and Leraning (CTL). Penelitian dapat menggunakan penelitian studi  kwantitatif. Hasil penelitian   Dapat dilihat atau dibuktikan dengan cara observasi kelas dan mewawancarai  siswa,dengan mewawancarai  siswa dan hasil menulis siswa yang dianalisis dengan  menggunakan kriteria penilaian menulis. Hasil temuan penelitian ini menyatakan bahwa program pembelajaran menulis berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis suatu teks. Secara khusus, mereka menunjukkan beberapa peningkatan pada penggunaan tata bahasa dan struktur penulisannya.beberapa kelebihan dalam menggunakan CTL. Kelebihan tersebut yaitu (1) mendorong siswa dalam menulis; (2) meningkatkan motivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam  menulis; (3) membantu siswa mengembangkan tulisan mereka; (4) membantu siswa memecahkan masalah mereka; (5) menyediakan cara untuk siswa berdiskusi dan berinteraksi dengan teman mereka; dan (6) membantu siswa merangkumpelajaran . Dengan hasil   ini dapat merekomendasikan CTL dapat diimplementasikan dalam pengajaran menulis bahasa indonesia kelas 2 SD.

Kelebihan CTL
             1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna . Artinya siswa dituntut untuk dapat memahami hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan yang  nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan/menggabungkan  materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, akan  tertanam lebih lama dan   lebih erat  dalam ingatannya.
           2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL merupakan  pembelajaran yang bersifat membangun, mereka diarahkan untuk mencari pengetahuan masing-masing secara sendiri-sendiri. Dengan model pembelajaran yang bersifat membangun, siswa diharapkan belajar dengan  melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
Kelemahan CTL
              1. Guru lebih intensif dalam menuntun atau mengarahkan. Dengan  metode CTL. Guru bukan lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru juga harus dapat  mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswanya. Siswa dipandang sebagai individu yang tumbuh sesuai dengan bakat  dan potensinya. Disertai dengan  tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya.
 Maka dari itu guru tidak lagi sebagai  , ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
             2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa dengan  sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.tetapi  perlu  perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.supaya menghasilkan yang lebih baik dari sebelumnya.
Simpulan:
Pendekatan CTL bermanfaat bagi kecakapan menulis siswa. Hal ini terbukti dari strategi mengajar yang digunakan di kelas yang didasarkan pada teori pembelajaran kontekstual (Crawford, 2001). Strategi-strategi mengajar yang berhubungan, mengalami, menerapkan, bekerja sama dan mentransfer. Selain itu, bahan otentik juga digunakan untuk menilai tulisan siswa. Ada beberapa manfaat menggunakan pembelajaran kontekstual dan pendekatannya dalam kegiatan menulis yaitu:
(1) melibatkan siswa dalam kegiatan menulis;
(2) membantu siswa untuk lebih   aktif dalam kecakapan menulis.
(3) membantu siswa untuk membangun tulisan mereka;
(4) membantu siswa untuk memecahkan masalah mereka;
(5) menyediakan cara bagi siswa untuk berdiskusi atau berinteraksi dengan teman-teman mereka;
(6) membantu siswa untuk merangkum dan mencerminkan pelajaran.
Selain itu, penggunaan pembelajaran kontekstual dan pendekatan CTL ditanggapi positif oleh siswa
Implikasi
Perlu kiranya bagi setiap guru untuk menerapkan pembelajaran dan pendekatan CTL, untuk meningkatkan kemampuan menulis pada khususnya dan meningkatkan hasil belajar berbagai pembelajaran lain pada umumnya.


                     CTL (Contextual Teaching Learning) disebut pendekatan kontekstual karena konsep belajar ini dapat  membantu guru dalam mengaitkan a materi yang diajarkannya dengan situasi dunia  yang nyata dengan  siswa dan dapat  mendorong siswa membuat pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.
                    Menurut teori pembelajran kontekstual,adalah  pembelajaran yang terjadi  ketika siswa (peserta didik) sedang memproses informasi atau pengetahuan baru  sehingga dapat terserap kedalam benak mereka dan merekapun akan mampu menghubungkannya dengan kehidupan nyata yang ada di sekitarnya. Pendekatan ini mengasumsikan  pikiran siswa secara alami akan mencari makna dari hubungan individu dengan lingkungan sekitarnya.
                   Berdasarkan pemahaman di atas, dengan menggunakan model pembelajaran kontekstualteaching learning  kegiatan pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas, tapi bisa dimana saja.disesuaikan dengan keadaan/kebutuhan. CTL Mengharuskan juga  pendidik untuk cerdas memilih dan  mendesain lingkungan belajar yang berhubungan dengan kehidupan nyata peserta didik, baik itu konteks pribadinya, ekonominya, kesehatan, sosial,dan budaya. sehingga siswa memiliki pengetahuan/ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk menjadikan siswa aktif dalam pemahamannya.
               Dengan menerapkan CTL  pendidik telah mengikuti tiga prinsip ilmiah secara modern yang menunjang dan mengatur segala sesuatu di alam semesta, yaitu: 1) Prinsip kesaling-bergantungan, 2) Prinsip Diferensiasi, dan 3) Prinsip Pengaturan Diri.
·         Menurut (Sumber: U.S. Department of Education. Contextual Teaching and Learning. 2000. Online,) CTL is a conception of teaching and learning that helps teachers relate subject matter content to real world situations.)  yang berarti CTL adalah konsep belajar mengajar yang membantu guru dalam menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi dunia yang nyata .
·         Menurut (Berns and Erickson (2001) Green State University, 2001.) defined the concept as an innovative instructional process that helps students connect the content they are learning to the life contexts in which that contentcouldbe used.
·         Berarti dapat   didefinisikan  CTL  yaitu suatu konsep  sebagai  proses pembelajaran inovatif yang membantu siswa dalam menghubungkan pemilihan bahan ajar (konten)yang mereka pelajari dengan konteks kehidupan di mana pemilihan  bahan ajar( konten) dapat dipakai .                                 
·           menurut (Sumber: Berns, R., and Erickson,) P. An Interactive Webbased Model for the Professional Development of Teachers in Contextual Teaching                                                             the contextual approach recognizes that learning is a complex and multifaceted process that goes far beyond drill-oriented, stimulus-and-response methodologiesî
                 Yang berarti model CTL adalah Sebuah Model Interaktif untuk Pengembangan    Profesional Guru    di       Contextual Teaching pendekatan kontekstual mengakui bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks dan beragam yang jauh melampaui drill-oriented, stimulus-respon dan-methodologiesî
                 CTL adalah  proses pembelajaran inovatif yang membantu siswa untuk dapat       menghubungkan isi     yang mereka pelajari dengan konteks kehidupan,berarti konsepsi ini dapat juga membantu guru dalam menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Di mana isi  yang dapat digunakan dalam pembelajaran dan pendekatan kontekstual mengakui bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks dan beragam yang jauh melampaui drill - oriented, stimulus - respon dan - methodologies
                 CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH TO TEACHING WRITING.
               Penelitian tentang pengimplementasian pendekatan contextual teaching and learning terhadap pembelajaran menulis bahasa Indonesia untuk siswa kelas 2  Sekolah Dasar Negeri Pamatutan Kecamatan Bojonggenteng Kab.Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi yang digunakan dalam Contextual Teaching and Leraning (CTL). Penelitian dapat menggunakan penelitian studi  kwantitatif. Hasil penelitian   Dapat dilihat atau dibuktikan dengan cara observasi kelas dan mewawancarai  siswa,dengan mewawancarai  siswa dan hasil menulis siswa yang dianalisis dengan  menggunakan kriteria penilaian menulis. Hasil temuan penelitian ini menyatakan bahwa program pembelajaran menulis berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis suatu teks. Secara khusus, mereka menunjukkan beberapa peningkatan pada penggunaan tata bahasa dan struktur penulisannya.beberapa kelebihan dalam menggunakan CTL. Kelebihan tersebut yaitu (1) mendorong siswa dalam menulis; (2) meningkatkan motivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam  menulis; (3) membantu siswa mengembangkan tulisan mereka; (4) membantu siswa memecahkan masalah mereka; (5) menyediakan cara untuk siswa berdiskusi dan berinteraksi dengan teman mereka; dan (6) membantu siswa merangkumpelajaran . Dengan hasil   ini dapat merekomendasikan CTL dapat diimplementasikan dalam pengajaran menulis bahasa indonesia kelas 2 SD.

Kelebihan CTL
             1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna . Artinya siswa dituntut untuk dapat memahami hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan yang  nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan/menggabungkan  materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, akan  tertanam lebih lama dan   lebih erat  dalam ingatannya.
           2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL merupakan  pembelajaran yang bersifat membangun, mereka diarahkan untuk mencari pengetahuan masing-masing secara sendiri-sendiri. Dengan model pembelajaran yang bersifat membangun, siswa diharapkan belajar dengan  melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
Kelemahan CTL
              1. Guru lebih intensif dalam menuntun atau mengarahkan. Dengan  metode CTL. Guru bukan lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru juga harus dapat  mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswanya. Siswa dipandang sebagai individu yang tumbuh sesuai dengan bakat  dan potensinya. Disertai dengan  tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya.
 Maka dari itu guru tidak lagi sebagai  , ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
             2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa dengan  sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.tetapi  perlu  perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.supaya menghasilkan yang lebih baik dari sebelumnya.
Simpulan:
Pendekatan CTL bermanfaat bagi kecakapan menulis siswa. Hal ini terbukti dari strategi mengajar yang digunakan di kelas yang didasarkan pada teori pembelajaran kontekstual (Crawford, 2001). Strategi-strategi mengajar yang berhubungan, mengalami, menerapkan, bekerja sama dan mentransfer. Selain itu, bahan otentik juga digunakan untuk menilai tulisan siswa. Ada beberapa manfaat menggunakan pembelajaran kontekstual dan pendekatannya dalam kegiatan menulis yaitu:
(1) melibatkan siswa dalam kegiatan menulis;
(2) membantu siswa untuk lebih   aktif dalam kecakapan menulis.
(3) membantu siswa untuk membangun tulisan mereka;
(4) membantu siswa untuk memecahkan masalah mereka;
(5) menyediakan cara bagi siswa untuk berdiskusi atau berinteraksi dengan teman-teman mereka;
(6) membantu siswa untuk merangkum dan mencerminkan pelajaran.
Selain itu, penggunaan pembelajaran kontekstual dan pendekatan CTL ditanggapi positif oleh siswa
Implikasi
Perlu kiranya bagi setiap guru untuk menerapkan pembelajaran dan pendekatan CTL, untuk meningkatkan kemampuan menulis pada khususnya dan meningkatkan hasil belajar berbagai pembelajaran lain pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar