CTL (Contextual Teaching Learning) disebut pendekatan kontekstual karena
konsep belajar ini dapat membantu guru
dalam mengaitkan a materi yang diajarkannya dengan situasi dunia yang nyata dengan siswa dan dapat mendorong siswa membuat pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
masyarakat.
Menurut teori pembelajran kontekstual,adalah pembelajaran yang terjadi ketika siswa (peserta didik) sedang memproses
informasi atau pengetahuan baru sehingga
dapat terserap kedalam benak mereka dan merekapun akan mampu menghubungkannya
dengan kehidupan nyata yang ada di sekitarnya. Pendekatan ini
mengasumsikan pikiran siswa secara alami
akan mencari makna dari hubungan individu dengan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan pemahaman di atas, dengan menggunakan model pembelajaran
kontekstualteaching learning kegiatan
pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas, tapi bisa dimana
saja.disesuaikan dengan keadaan/kebutuhan. CTL Mengharuskan juga pendidik untuk cerdas memilih dan mendesain lingkungan belajar yang berhubungan
dengan kehidupan nyata peserta didik, baik itu konteks pribadinya, ekonominya,
kesehatan, sosial,dan budaya. sehingga siswa memiliki pengetahuan/ketrampilan
yang dinamis dan fleksibel untuk menjadikan siswa aktif dalam pemahamannya.
Dengan
menerapkan CTL pendidik telah mengikuti
tiga prinsip ilmiah secara modern yang menunjang dan mengatur segala sesuatu di
alam semesta, yaitu: 1) Prinsip kesaling-bergantungan, 2) Prinsip
Diferensiasi, dan 3) Prinsip Pengaturan Diri.
·
Menurut (Sumber: U.S. Department of Education.
Contextual Teaching and Learning. 2000. Online,) CTL is a conception of
teaching and learning that helps teachers relate subject matter content to real
world situations.) yang berarti CTL adalah
konsep belajar mengajar yang membantu guru dalam menghubungkan isi mata
pelajaran dengan situasi dunia yang nyata .
·
Menurut (Berns and Erickson (2001) Green State
University, 2001.) defined the concept as an innovative instructional process
that helps students connect the content they are learning to the life contexts
in which that contentcouldbe used.
·
Berarti dapat didefinisikan CTL
yaitu suatu konsep sebagai proses pembelajaran
inovatif yang membantu siswa dalam menghubungkan pemilihan bahan ajar (konten)yang mereka pelajari dengan konteks kehidupan
di mana pemilihan bahan
ajar( konten) dapat dipakai .
·
menurut (Sumber: Berns, R., and Erickson,) P.
An Interactive Webbased Model for the Professional Development of Teachers in
Contextual Teaching
the contextual approach recognizes that
learning is a complex and multifaceted process that goes far beyond
drill-oriented, stimulus-and-response methodologiesî
Yang berarti model CTL adalah Sebuah Model
Interaktif untuk Pengembangan
Profesional Guru di Contextual Teaching pendekatan
kontekstual mengakui bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks dan
beragam yang jauh melampaui drill-oriented, stimulus-respon dan-methodologiesî
CTL adalah proses pembelajaran inovatif yang membantu
siswa untuk dapat menghubungkan isi yang
mereka pelajari dengan konteks kehidupan,berarti konsepsi ini dapat juga
membantu guru dalam menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi dunia nyata
siswa. Di mana isi yang dapat digunakan
dalam pembelajaran dan pendekatan kontekstual mengakui bahwa belajar adalah
suatu proses yang kompleks dan beragam yang jauh melampaui drill - oriented,
stimulus - respon dan - methodologies
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH TO
TEACHING WRITING.
Penelitian tentang pengimplementasian
pendekatan contextual teaching and learning terhadap pembelajaran menulis
bahasa Indonesia untuk siswa kelas 2
Sekolah Dasar Negeri Pamatutan Kecamatan Bojonggenteng Kab.Sukabumi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi yang digunakan dalam
Contextual Teaching and Leraning (CTL). Penelitian dapat menggunakan penelitian
studi kwantitatif. Hasil penelitian Dapat dilihat atau dibuktikan dengan cara
observasi kelas dan mewawancarai siswa,dengan
mewawancarai siswa dan hasil menulis
siswa yang dianalisis dengan menggunakan
kriteria penilaian menulis. Hasil temuan penelitian ini menyatakan bahwa
program pembelajaran menulis berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis suatu teks. Secara khusus, mereka menunjukkan beberapa peningkatan pada
penggunaan tata bahasa dan struktur penulisannya.beberapa kelebihan dalam menggunakan
CTL. Kelebihan tersebut yaitu (1) mendorong siswa dalam menulis; (2)
meningkatkan motivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam menulis; (3) membantu siswa mengembangkan
tulisan mereka; (4) membantu siswa memecahkan masalah mereka; (5) menyediakan
cara untuk siswa berdiskusi dan berinteraksi dengan teman mereka; dan (6)
membantu siswa merangkumpelajaran . Dengan hasil ini
dapat merekomendasikan CTL dapat diimplementasikan dalam pengajaran menulis
bahasa indonesia kelas 2 SD.
Kelebihan
CTL
1.
Pembelajaran menjadi lebih bermakna . Artinya siswa dituntut untuk dapat
memahami hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan
yang nyata. Hal ini sangat penting,
sebab dengan dapat mengorelasikan/menggabungkan
materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, akan tertanam lebih lama dan lebih erat
dalam ingatannya.
2.
Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada
siswa karena metode pembelajaran CTL merupakan
pembelajaran yang bersifat membangun, mereka diarahkan untuk mencari pengetahuan
masing-masing secara sendiri-sendiri. Dengan model pembelajaran yang bersifat
membangun, siswa diharapkan belajar dengan
melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
Kelemahan
CTL
1.
Guru lebih intensif dalam menuntun atau mengarahkan. Dengan metode CTL. Guru bukan lagi berperan sebagai
pusat informasi. Tugas guru juga harus dapat
mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan
pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswanya. Siswa dipandang sebagai
individu yang tumbuh sesuai dengan bakat
dan potensinya. Disertai dengan tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman
yang dimilikinya.
Maka dari itu
guru tidak lagi sebagai , ” penguasa ”
yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat
belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
2.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri
ide-ide dan mengajak siswa dengan sadar
menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.tetapi perlu perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap
siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.supaya
menghasilkan yang lebih baik dari sebelumnya.
Simpulan:
Pendekatan CTL bermanfaat bagi
kecakapan menulis siswa. Hal ini terbukti dari strategi
mengajar yang digunakan di kelas
yang didasarkan pada teori pembelajaran kontekstual (Crawford, 2001). Strategi-strategi mengajar yang berhubungan,
mengalami, menerapkan, bekerja sama dan mentransfer.
Selain itu, bahan otentik juga digunakan untuk menilai tulisan siswa. Ada
beberapa manfaat menggunakan pembelajaran
kontekstual dan pendekatannya dalam kegiatan menulis yaitu:
(1) melibatkan siswa dalam kegiatan menulis;
(2) membantu siswa untuk
lebih aktif dalam
kecakapan menulis.
(3) membantu siswa untuk membangun tulisan mereka;
(4) membantu siswa untuk memecahkan masalah mereka;
(5) menyediakan cara bagi siswa untuk berdiskusi
atau berinteraksi dengan teman-teman
mereka;
(6) membantu siswa untuk merangkum dan
mencerminkan pelajaran.
Selain
itu, penggunaan pembelajaran
kontekstual dan pendekatan CTL ditanggapi
positif oleh siswa
Implikasi
Perlu
kiranya bagi setiap guru untuk menerapkan pembelajaran dan pendekatan CTL,
untuk meningkatkan kemampuan menulis pada khususnya dan meningkatkan hasil
belajar berbagai pembelajaran lain pada umumnya.
CTL (Contextual Teaching Learning) disebut pendekatan kontekstual karena
konsep belajar ini dapat membantu guru
dalam mengaitkan a materi yang diajarkannya dengan situasi dunia yang nyata dengan siswa dan dapat mendorong siswa membuat pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
masyarakat.
Menurut teori pembelajran kontekstual,adalah pembelajaran yang terjadi ketika siswa (peserta didik) sedang memproses
informasi atau pengetahuan baru sehingga
dapat terserap kedalam benak mereka dan merekapun akan mampu menghubungkannya
dengan kehidupan nyata yang ada di sekitarnya. Pendekatan ini
mengasumsikan pikiran siswa secara alami
akan mencari makna dari hubungan individu dengan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan pemahaman di atas, dengan menggunakan model pembelajaran
kontekstualteaching learning kegiatan
pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas, tapi bisa dimana
saja.disesuaikan dengan keadaan/kebutuhan. CTL Mengharuskan juga pendidik untuk cerdas memilih dan mendesain lingkungan belajar yang berhubungan
dengan kehidupan nyata peserta didik, baik itu konteks pribadinya, ekonominya,
kesehatan, sosial,dan budaya. sehingga siswa memiliki pengetahuan/ketrampilan
yang dinamis dan fleksibel untuk menjadikan siswa aktif dalam pemahamannya.
Dengan menerapkan CTL pendidik telah mengikuti tiga prinsip ilmiah
secara modern yang menunjang dan mengatur segala sesuatu di alam semesta,
yaitu: 1) Prinsip kesaling-bergantungan, 2) Prinsip Diferensiasi, dan
3) Prinsip Pengaturan Diri.
·
Menurut (Sumber: U.S. Department of Education.
Contextual Teaching and Learning. 2000. Online,) CTL is a conception of
teaching and learning that helps teachers relate subject matter content to real
world situations.) yang berarti CTL
adalah konsep belajar mengajar yang membantu guru dalam menghubungkan isi mata
pelajaran dengan situasi dunia yang nyata .
·
Menurut (Berns and Erickson (2001) Green State
University, 2001.) defined the concept as an innovative instructional process
that helps students connect the content they are learning to the life contexts
in which that contentcouldbe used.
·
Berarti dapat didefinisikan CTL
yaitu suatu konsep sebagai proses pembelajaran
inovatif yang membantu siswa dalam menghubungkan pemilihan bahan ajar (konten)yang mereka pelajari dengan konteks kehidupan
di mana pemilihan bahan
ajar( konten) dapat dipakai .
·
menurut (Sumber: Berns, R., and Erickson,) P.
An Interactive Webbased Model for the Professional Development of Teachers in
Contextual Teaching
the contextual approach recognizes that
learning is a complex and multifaceted process that goes far beyond
drill-oriented, stimulus-and-response methodologiesî
Yang berarti model CTL adalah Sebuah Model
Interaktif untuk Pengembangan
Profesional Guru di Contextual Teaching pendekatan
kontekstual mengakui bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks dan
beragam yang jauh melampaui drill-oriented, stimulus-respon dan-methodologiesî
CTL adalah proses pembelajaran inovatif yang membantu
siswa untuk dapat menghubungkan isi yang
mereka pelajari dengan konteks kehidupan,berarti konsepsi ini dapat juga
membantu guru dalam menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi dunia nyata
siswa. Di mana isi yang dapat digunakan
dalam pembelajaran dan pendekatan kontekstual mengakui bahwa belajar adalah
suatu proses yang kompleks dan beragam yang jauh melampaui drill - oriented,
stimulus - respon dan - methodologies
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH TO
TEACHING WRITING.
Penelitian tentang
pengimplementasian pendekatan contextual teaching and learning terhadap
pembelajaran menulis bahasa Indonesia untuk siswa kelas 2 Sekolah Dasar Negeri Pamatutan Kecamatan
Bojonggenteng Kab.Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi
yang digunakan dalam Contextual Teaching and Leraning (CTL). Penelitian dapat
menggunakan penelitian studi
kwantitatif. Hasil penelitian
Dapat dilihat atau dibuktikan dengan cara observasi kelas dan
mewawancarai siswa,dengan mewawancarai siswa dan hasil menulis siswa yang dianalisis
dengan menggunakan kriteria penilaian
menulis. Hasil temuan penelitian ini menyatakan bahwa program pembelajaran
menulis berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis suatu teks. Secara
khusus, mereka menunjukkan beberapa peningkatan pada penggunaan tata bahasa dan
struktur penulisannya.beberapa kelebihan dalam menggunakan CTL. Kelebihan tersebut
yaitu (1) mendorong siswa dalam menulis; (2) meningkatkan motivasi siswa untuk
berpartisipasi secara aktif dalam menulis; (3) membantu siswa mengembangkan
tulisan mereka; (4) membantu siswa memecahkan masalah mereka; (5) menyediakan
cara untuk siswa berdiskusi dan berinteraksi dengan teman mereka; dan (6)
membantu siswa merangkumpelajaran . Dengan hasil ini
dapat merekomendasikan CTL dapat diimplementasikan dalam pengajaran menulis
bahasa indonesia kelas 2 SD.
Kelebihan
CTL
1.
Pembelajaran menjadi lebih bermakna . Artinya siswa dituntut untuk dapat
memahami hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan
yang nyata. Hal ini sangat penting,
sebab dengan dapat mengorelasikan/menggabungkan
materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, akan tertanam lebih lama dan lebih erat
dalam ingatannya.
2.
Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada
siswa karena metode pembelajaran CTL merupakan
pembelajaran yang bersifat membangun, mereka diarahkan untuk mencari pengetahuan
masing-masing secara sendiri-sendiri. Dengan model pembelajaran yang bersifat
membangun, siswa diharapkan belajar dengan
melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
Kelemahan
CTL
1.
Guru lebih intensif dalam menuntun atau mengarahkan. Dengan metode CTL. Guru bukan lagi berperan sebagai
pusat informasi. Tugas guru juga harus dapat
mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan
pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswanya. Siswa dipandang sebagai
individu yang tumbuh sesuai dengan bakat
dan potensinya. Disertai dengan tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman
yang dimilikinya.
Maka dari itu
guru tidak lagi sebagai , ” penguasa ”
yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat
belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
2.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri
ide-ide dan mengajak siswa dengan sadar
menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.tetapi perlu perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap
siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.supaya
menghasilkan yang lebih baik dari sebelumnya.
Simpulan:
Pendekatan CTL bermanfaat bagi
kecakapan menulis siswa. Hal ini terbukti dari strategi
mengajar yang digunakan di kelas
yang didasarkan pada teori pembelajaran kontekstual (Crawford, 2001). Strategi-strategi mengajar yang berhubungan,
mengalami, menerapkan, bekerja sama dan mentransfer.
Selain itu, bahan otentik juga digunakan untuk menilai tulisan siswa. Ada
beberapa manfaat menggunakan pembelajaran
kontekstual dan pendekatannya dalam kegiatan menulis yaitu:
(1) melibatkan siswa dalam kegiatan menulis;
(2) membantu siswa untuk
lebih aktif dalam
kecakapan menulis.
(3) membantu siswa untuk membangun tulisan mereka;
(4) membantu siswa untuk memecahkan masalah mereka;
(5) menyediakan cara bagi siswa untuk berdiskusi
atau berinteraksi dengan teman-teman
mereka;
(6) membantu siswa untuk merangkum dan
mencerminkan pelajaran.
Selain
itu, penggunaan pembelajaran
kontekstual dan pendekatan CTL ditanggapi
positif oleh siswa
Implikasi
Perlu
kiranya bagi setiap guru untuk menerapkan pembelajaran dan pendekatan CTL,
untuk meningkatkan kemampuan menulis pada khususnya dan meningkatkan hasil
belajar berbagai pembelajaran lain pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar